EENG ANSELA EENG ANSELA

Kata fitnah memiliki cakupan makna yg cukup luas daripada itu

Kata fitnah memiliki cakupan makna yg cukup luas daripada itu
•Fitnah Bermakna Syirik (menyekutukan Allah dgn sesuatu dlm ibadah)
(QS. Al-Baqoroh : 191)
•Fitnah Bermakna Ujian dan Cobaan
(Q.S. Al-Anfal: 28)
•Fitnah Bermakna Adzab (siksaan)
(Q.S. Ash-Shaaffat: 63)
•Fitnah Bermakna Dosa
(Q.S. Al-Ankabut: 49)
•Fitnah Bermakna Pembakaran dgn Api
(Q.S. Al-Buruj: 10)
•Fitnah Bermakna Pembunuhan
(Q.S. An-Nisaa: 101)
•Fitnah Bermakna Berpaling dari Jalan yg Lurus
(Q.S. Al-Maidah: 49)
Inilah beberapa buah dalil yg menunjukkan bahwa kata fitnah memiliki makna yg lebih luas. Telah menjadi ketetapan Alloh yg tdk akan pernah berubah bahwa dlm kehidupan manusia sgt mustahil tanpa adanya fitnah
Cobaan dan ujian senantiasa mengitari kehidupan kita utk mengetahui siapa yg jujur keimanannya dan yg hanya sekedar pengakuan belaka. Dgn adanya fitnah akan terlihat keteguhan hati dan kesabaran yg murni di atas ketaatan kpd Alloh SAW sehingga pada akhirnya mereka akan keluar dlm keadaan murni dan bersih sebagaimana murninya emas setelah dibakar ke dlm api. Alloh SAW berfirman,
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang2 terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang2 yg beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Alloh? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat
(Q.S. Al-Baqarah: 214)

MALAIKAT JIBRIL MENANGIS

MALAIKAT JIBRIL MENANGIS
Malaikat Jibril bercerita tentang api neraka. Bahwa
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala, telah menyalakan api
neraka itu selama 1.000 tahun, sehingga apinya
menjadi merah padam bernyala-nyala. .
Lalu dipanaskan lagi 1.000 tahun,lantaran suhu
panasnya,api itu berubah warna menjadi putih.Lalu
ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala memanaskannya selama
1.000 tahun lagi, hingga apinya berubah hitam pekat
dan gelap.
"Jika ada manusia yang dilemparkan ke dalamnya,
maka sekejap saja langsung akan musnah," ujar Jibril
pun menangis.
"Mengapa engkau menangis Ya Jibril," tanya Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi Wassalam.
"Aku takut kepada jiwaku," ucap Jibril. "Bukankah
engkau adalah malaikat, yang tidak mungkin berbuat
maksiat kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala," kata
Nabi Muhammad Shallallahu'ala ihi Wasallam.
"Benar, akan tetapi takdir ALLAH bisa berlaku atas
siapa saja.
Bukankah IBLIS itu asalnya adalah penduduk surga,
lalu berlaku takdir ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
atasnya. Hingga Iblis menjadi penghuni Neraka" urai
Jibril.

Firman Suci Allah SWT

Bismillah.
Firman Suci Allah SWT ini sangat patut kita perhatikan dalam pergaulan kita sehari-hari. Firman Suci ini sudah pasti benarnya karena diturunkan oleh Dia Pencipta seluruh alam semesta hingga kita manusia dengan detil-detil diri kita baik lahiriah(jasmani) maupun batiniah (kejiwaan) kita.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ ﴿١٥٩﴾
"159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya."
(Q.S.3:159).
Seperti yang dijelaskan pada ayat di atas bahwa kekerasan hati, kejinya hati dan sikap kasar apalagi bengis sangat merusak hubungan. Hati dan sikap yang tidak disetujui ayat tsb sangat tidak diterima oleh setiap manusia, siapa pun dia.
Ungkapan-ungkapan ini pun, meski untuk anak-anak, jika diperhatikan merupakan cerminan firman suci di atas.
"JIKA anak dibesarkan dengan CELAAN......Ia belajar MEMAKI.
JIKA anak dibesarkan dengan PERMUSUHAN....Ia belajar BERKELAHI.
JIKA anak dibesarkan dengan CEMOOHAN....Ia belajar RENDAH DIRI.
JIKA anak dibesarkan dengan PENGHINAAN....Ia belajar...MENYESALI DIRI.
JIKA anak dibesarkan dengan TOLERANSI....Ia belajar MENAHAN DIRI.
JIKA anak dibesarkan dengan DORONGAN....Ia belajar PERCAYA DIRI.
JIKA anak dibesarkan degan SEBAIK PERLAKUAN
....Ia akan belajar KEADILAN.
JIKA anak dibesarkan dengan KASIH SAYANG.....Ia akan belajar MENEMUKAN CINTA.
JIKA anak dibesarkan dengan ANCAMAN.....Ia belajar cara BERKELAHI MENGALAHKAN.
Sepertinya, pesan Kitab Suci dan ungkapan di atas berlaku di tengah kehidupan kita. Bagaimana kita sekarang adalah hasil dari CARA-CARA KITA DIBESARKAN OLEH DIRI KITA SENDIRI !

KESETARAAN HUKUM

KESETARAAN HUKUM
Masih ingatkah dengan Kisah Seorang Nenek Mencuri Singkong Karena Kelaparan, dan kata Hakim “Saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tidak mampu membayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU” pada Tahun 2013 silam.
Sementara lihatlah kasus-kasus korupsi, penguasaan SDA oleh Asing, dan masih banyak kasus kasus besar lain. Sungguh carut marut bagi siapa saja yang mampu melihat.
Apakah fakta-fakta hanya sekedar info lewat tanpa pernah dipahami?
Apakah Sang Maha Pencipta belum menciptakan aturan untuk mengatur urusan-urusan ini ? Sungguh, telah hadir hukum yang seharusnya ditegakkan..
Jawabannya sudah ADA komplit.
Di mata hukum Islam, semua orang memiliki kedudukan setara; baik ia Muslim, non-Muslim, pria maupun wanita. Tidak ada diskriminasi, kekebalan hukum, atau hak istimewa. Siapa saja yang melakukan tindakan kriminal dihukum sesuai dengan jenis pelanggarannya. Dituturkan dalam riwayat sahih, bahwa pernah seorang wanita bangsawan dari Makhzum melakukan pencurian. Para pembesar mereka meminta kepada Usamah bin Zaid agar membujuk Rasulullah saw. agar memperingan hukuman. Rasulullah saw. murka seraya bersabda:
إِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِينَ قَبْلَكُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا إِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الشَّرِيفُ تَرَكُوهُ وَإِذَا سَرَقَ فِيهِمُ الضَّعِيفُ أَقَامُوا عَلَيْهِ الْحَدَّ وَايْمُ اللهِ لَوْ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ مُحَمَّدٍ سَرَقَتْ لَقَطَعْتُ يَدَهَا
Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah tatkala ada orang yang terhormat mencuri, mereka biarkan; jika orang lemah yang mencuri, mereka menegakkan had atas dirinya. Demi Zat Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya akan aku potong tangannya (HR al-Bukhari).

BAHAGIA DALAM KESULITAN

BAHAGIA DALAM KESULITAN
Sebenarnya prinsip dasar meraih kebahagiaan adalah dengan memiliki kemampuan Dalam menahan kepedian dan beradaptasi dalam situasi apapun. Oleh karena itu kita tidak perlu larut dalam kesedian dan tertekan dalam hal hal sepele. Sebab bila dilandasi kejernian hati ,seseorang akan bersinar merona sekalipun di tempat yg paling gelap (muslimin)
Ketika kita melatih bersabar dan berbangga hati kesulitan malapetaka akan bisa kita atasi. Ketika Allah menurunkan kesulitan kepada kita, jangan ditafsirkan allah tidak sayang kepada kita "allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupanya "(albaqoroh : 286)
Tapi justru dengan cara inilah allah mendidik kita agar menjadi lebih baik
Allah dekat dengan kita. Jadi kita tidak perlu kecil hati. Ada banyak pintu yang dapat kita rasakan untuk merasakan kehadiran Allah. Diantaranya membantu orang orang yang kekurangan, kalaupun tidak bisa membantu secara materi bisa membantu melalui perantara atau jasa dan tenaga, ketuklah sepertiga malam untuk mengadu kesulitan yg kita alami
Serahkan sepenuhnya tenaga,pikiran, perasaan, emosi, kelemahan kepada allah.

BERTEMU ITU KESEMPATAN, MENCINTAI ITU PILIHAN

"BERTEMU ITU KESEMPATAN, MENCINTAI ITU PILIHAN"Saat bertemu seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan, itu KESEMPATAN..Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, bahkan dengan segala kekurangannya..Itu bukan kesempatan, itu PILIHAN..

Saat kita memilih bersama seseorang walau apapun yang terjadi, justru di saat kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik, lebih pandai, lebih hebat daripada pasangan kita, dan tetap memilih untuk mencintainya..
Itu bukan kesempatan, itu PILIHAN...
Perasaan cinta, simpatik, tertarik, datang sebagai KESEMPATAN dalam hidup kita..
Tapi cinta yang dewasa, mencintai dengan komitmen di hadapan Tuhan dan manusia, itu PILIHAN...
Mungkin KESEMPATAN mempertemukan pasangan jiwa kita dengan kita, tapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, adalah PILIHAN.
Yang harus kita pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan dan manusia...
Kita berada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang Sempurna untuk dicintai..
Tetapi untuk BELAJAR mencintai orang yang Belum Sempurna....dengan cara yang Sempurna.
Yuk terus BELAJAR mencintai dan menyayangi pasangan kita yang Belum SEMPURNA dengan cara yang SEMPURNA...
Sebuah keharusan belajar tiada henti, sepanjang hidup.
Jikapun kita awalnya seorang pendosa sekalipun, Tuhan akan memberi kesempatan kita membaik selama kita mau belajar keras membaiki menyayangi pasangan kita.
Semata agar jiwa kita pun kelak menjadi SEMPURNA di hadapan Tuhan...
Karena pada akhirnya, bukankah itulah tujuan HIDUP & tujuan KEMATIAN kita ?